Flamingo sering dipandang sebagai penyeberang damai, berdiri dengan anggun di danau yang dangkal dengan kepala dicelupkan di bawah air. Tetapi di bawah permukaan yang tenang itu, mereka melakukan teknik perburuan yang sangat canggih dan aktif.
Para ilmuwan yang mempelajari flamingo Chili di Kebun Binatang Nashville kini telah mendokumentasikan bagaimana burung-burung ini menggunakan floppy, kaki berselaputnya, paruh berbentuk L, dan jatuh kepala untuk insinyur tornado yang berputar-putar di dalam air. Pusaran pusaran air kecil ini menarik mangsa seperti udang air asin dan copepoda untuk dijangkau.
Flamingo dimulai dengan mengaduk sedimen dengan kakinya, yang menghasilkan arus melingkar yang membawa makanan lebih dekat ke permukaan. Pada saat yang sama, burung itu menjerumuskan kepalanya ke bawah dan dengan cepat menyentaknya, memperkuat pusaran dan membantu memusatkan mangsa menjadi cluster yang lebih ketat. Teknik perburuan ini memungkinkan flamingo untuk menangkap mangsanya lebih efektif.
Paruh khas makhluk itu memainkan peran utama di sini. Sementara di bawah air dan terbalik, burung itu menjaga paruh atasnya diam dan dengan cepat menggerakkan bagian bawah, mengobrol dengan kecepatan sekitar 12 kali per detik. Gerakan ini menghasilkan lebih banyak vortisitas, membimbing makanan ke dalam mulut.
Ini adalah proses yang mengubah pemberian makan menjadi sistem yang aktif dan hampir mekanis untuk menangkap mangsa. Para peneliti melakukan tes dengan model paruh cetak 3D mengkonfirmasi gerakan ini secara signifikan meningkatkan jumlah udang air asin yang ditangkap. Para peneliti juga menemukan bahwa bentuk dan fleksibilitas kaki flamingo adalah kunci dari strategi perburuan ini.
Kaki floppy mengurangi hisap terhadap dasar berlumpur dan lebih baik dalam menghasilkan arus yang bergerak ke depan. Simulasi dan eksperimen laboratorium menunjukkan bahwa kaki yang kaku menciptakan sebagian besar turbulensi, sedangkan desain kaki flamingo alami mendorong sedimen dan air yang sarat mangsa tepat ke arah paruh mereka.
Teknik perburuan canggih ini membuat flamingo tidak hanya keajaiban evolusi tetapi juga sumber inspirasi untuk desain robot dan sistem pembersihan lingkungan. Insinyur sudah mempertimbangkan bagaimana prinsip -prinsip ini dapat membantu menghilangkan mikroplastik dari air atau mesin desain yang dapat berjalan secara efisien di lumpur.