Breakthrough AI Mindblowing dapat mendeteksi kanker 99% dari waktu

Kanker endometrium adalah salah satu kanker paling umum pada wanita Australia – dan salah satu yang paling sulit ditangkap. Tetapi terobosan baru dalam deteksi kanker AI mendorong tingkat akurasi ke 99 persen yang belum pernah terjadi sebelumnya, memberi dokter alat baru utama dalam pertarungan.

Ini adalah lompatan besar dalam akurasi dari model AI sebelumnya, yang hanya dapat secara akurat mendeteksi kanker hingga 80 persen dari waktu. Selain itu, model baru ini menggunakan sumber daya yang lebih sedikit, membuatnya lebih cepat dan lebih mudah diakses.

Apa yang membuat model – dinamakan ECGMLP – sangat efektif adalah bagaimana memproses data visual. Ini meningkatkan gambar dan kemudian menyaring kebisingan yang tidak relevan. Ini memungkinkannya memusatkan perhatian pada bidang jaringan yang paling informatif, faktor penting untuk alat deteksi kanker AI.

Sumber Gambar: Tatiana Shepeleva/Adobe

Kemudian, menggunakan mekanisme perhatian-diri canggih-semacam pengenalan pola digital-model dengan cepat mengevaluasi jaringan dan memberikan prediksi diagnostik dengan akurasi yang mengesankan. Kami sudah tampak perkembangan serupa dalam kanker payudara yang mendeteksi AI, jadi ini adalah kemenangan lain untuk AI di bidang medis.

Sistem otomatis saat ini untuk mendeteksi kanker endometrium top sekitar 80 persen akurasi, seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Namun, ECGMLP melampaui itu dengan hampir 20 poin persentase, semuanya sambil menggunakan sumber daya yang lebih sedikit. Ini cepat, tepat, dan dibangun untuk bekerja di berbagai dataset.

Implikasi dari model deteksi kanker AI ini melampaui hanya satu jenis kanker. Ketika diuji pada dataset lain, ECGMLP mengidentifikasi kanker kolorektal dengan benar dengan akurasi 98,57 persen, kanker payudara pada 98,2 persen, dan kanker oral pada 97,34 persen.

Fleksibilitas ini membuka pintu bagi penggunaan yang lebih luas dari teknologi yang sama dalam diagnostik di seluruh bidang medis. Plus, para peneliti mengatakan model ini pada akhirnya dapat diintegrasikan ke dalam perangkat lunak klinis, mendukung dokter dalam pengambilan keputusan dan meningkatkan hasil melalui intervensi sebelumnya.

Karena AI dapat menangani sejumlah besar data dengan cepat, ia juga memiliki potensi untuk digunakan di daerah dengan akses terbatas ke staf medis khusus. Inovasi semacam ini tepat di mana AI menunjukkan janjinya – bukan dalam menggantikan dokter, tetapi memberdayakan mereka dengan alat yang lebih tajam dan lebih cepat.

Meskipun mungkin beberapa waktu sebelum ECGMLP digunakan di rumah sakit pada skala, keberhasilannya menandai langkah besar ke depan dalam deteksi kanker AI.