Astronom akhirnya melihat aurora di Neptunus

Meskipun menjadi bagian dari tata surya kita sendiri, Neptunus telah lama menjadi misteri kosmik. Ini adalah planet paling jauh dari matahari dan juga salah satu yang paling sedikit dieksplorasi. Hanya satu pesawat ruang angkasa – Voyager 2 – yang pernah diterbangkan olehnya, dan bahkan teleskop kami yang paling kuat telah berjuang untuk mengungkapkan banyak tentang suasana yang dinamis dan dingin.

Tetapi sekarang, setelah beberapa dekade upaya yang gagal, para ilmuwan akhirnya mendeteksi aurora di Neptunus – dan penemuan itu sudah membentuk kembali bagaimana kita memahami pekerjaan tersembunyi di planet itu.

Aurora adalah pertunjukan atmosfer yang brilian yang disebabkan oleh partikel bermuatan yang berinteraksi dengan medan magnet planet, telah terlihat di planet -planet seperti Bumi, Jupiter, dan Saturnus. Tapi Neptunus tetap sulit dipahami. Sampai kami mengarahkan teleskop ruang web James Web ke tetangga kami yang jauh.

Menggunakan instrumen inframerah Webb, para astronom melihat bukti definitif pertama dari aurora di Neptunus, yang mereka sorot dalam yang baru Astronomi Alam belajar. Berbeda dengan pajangan kutub yang kita lihat di Bumi, aurora ini tampak lebih dekat dengan lintang tengah Neptunus-terima kasih pada medan magnetnya yang aneh, yang dimiringkan hampir 50 derajat dari sumbu rotasinya.

Sumber Gambar: NASA, ESA, CSA, STSCI

Geometri aneh itu adalah bagian dari apa yang membuat Neptunus sangat sulit dipelajari. Medan magnet planet ini benar -benar miring, yang dapat menjelaskan mengapa aurorasnya tidak berperilaku seperti yang ada di planet lain. Ini juga menambahkan lapisan baru pada reputasi Neptunus sebagai salah satu dunia yang paling tidak terduga dan paling tidak dipahami dalam tata surya kita.

Jadi mengapa butuh waktu lama untuk menemukannya? Ternyata teleskop Webb mengungkapkan sesuatu yang tidak terduga: Atmosfer atas Neptunus telah mendingin secara signifikan selama beberapa dekade terakhir – dari sekitar 900 ° F selama Flyby Voyager 2 pada tahun 1989 hingga sekitar 200 ° F hari ini.

Suhu yang lebih dingin itu membuat Auroras sangat pingsan – sekitar satu persen seterang yang diharapkan oleh para ilmuwan. Penurunan suhu dramatis ini menimbulkan pertanyaan baru: apa yang menyebabkan atmosfer Neptunus begitu cepat?

Namun, penemuan Auroras yang telah lama ditunggu-tunggu di Neptunus lebih dari sekadar kemenangan visual. Lampu-lampu ini bertindak seperti rontgen kosmik, membantu para ilmuwan melacak struktur medan magnet Neptunus dan partikel bermuatan yang mengalir melalui atmosfernya.

Setiap bagian data baru membantu mengupas misteri yang mengelilingi planet yang dingin dan jauh ini. Dengan para ilmuwan menemukan bulan-bulan tersembunyi di sekitar Neptunus dan Uranus, serta penelitian yang mengklaim planet-planet yang jauh bisa menjadi rumah bagi lautan tersembunyi, kita hanya bisa berharap misi eksplorasi di masa depan akan membantu kita mengungkap lebih banyak tentang misteri planet-planet sistem surya yang paling jauh di tata surya.